DEAS ART74
SENI ADALAH ISNPIRASI
Kamis, 22 Agustus 2013
Senin, 10 Juni 2013
Kamis, 25 April 2013
PROKLAMASI
PROKLAMASI
KAMI BANGSA INDONESIA
DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA. HAL-HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN
KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKAN DENGAN CARA SAKSAMA DAN DALAM TEMPO
YANG SESINGKAT-SINGKATNYA.
DJAKARTA, 17 Agustus
1945
ATAS NAMA BANGSA
INDONESIA
SUKARNO-HATTA
SUKARNO-HATTA
Senin, 04 Februari 2013
Tidak ada judul
kadang susah untuk suatu penyesuaian
menganalisis karakter yang berbeda
untuk semua dalam suatau kerja sama dan sama-sama bekerja
untuk suatu visi dan misi
namun itu semua kembali pada diri sendiri
bagaimana kita menyikapi dari berbagai sisi
batasi diri menjalani perjalanan hidup
untuk menuju suatu target hidup yang ilahi
yaa robb, tuntunlah perjalanan kaki hidupku ini.
menganalisis karakter yang berbeda
untuk semua dalam suatau kerja sama dan sama-sama bekerja
untuk suatu visi dan misi
namun itu semua kembali pada diri sendiri
bagaimana kita menyikapi dari berbagai sisi
batasi diri menjalani perjalanan hidup
untuk menuju suatu target hidup yang ilahi
yaa robb, tuntunlah perjalanan kaki hidupku ini.
Senin, 26 November 2012
DAY TEACHER 26 NOV 2012
Days Teacher 2012
Student .....,
sometime annoys and tiring,
but... Alloh SWT's yes,
figure one within them coming will pull our hand walk
making for syurga, wahai's fight safe learns.....!!!
our happiness is while we are aware that student are
trust who shall be looked after,
and prayer beads item is our devotion to Alloh SWT.
Rabu, 07 November 2012
10 The Most Popular life Law / 10 Hukum Kehidupan Paling Populer
Berapa orang
dari kita yang pernah memikirkan sungguh-sungguh arti kehidupan ini? Meskipun
kita menjalani hidup kita masing-masing, banyak dari kita yang mempertanyakan
apakah arti kehidupan ini. Kita perlu menyisihkan waktu untuk memikirkan hal
ini dengan serius. Kecuali kita benar-benar memahami kehidupan kita saat ini
dan bagaimana kita menjalaninya, kita tidak bisa merubahnya sesuai dengan
keinginan kita. Terdapat pandangan-pandangan kehidupan yang berbeda dimana orang-orang
akan melihat kehidupan berdasarkan pendidikan, pemahaman, dan pengalaman
pribadi mereka.
Melalui artikel
ini, Akuinginsukses.com berusaha menjabarkan 10 hukum kehidupan sebagai dasar
pemikiran positif.
1. Harus
Mengatur dan Mengarahkan Hidupnya
Hukum
fundamental ini mengatakan bahwa manusia harus menguasai kehidupannya. Ia harus
mampu membentuk kehidupannya sesuai dengan keahlian dan minatnya. Namun, hal
ini mungkin terjadi jika ia memeiliki kehidupan yang teratur. Ia harus
memastikan bahwa seluruh kegiatannya memiliki waktu sehingga ia memiliki
kehidupan yang seimbang. Kehidupan demikian akan membantu menghindari waktu
terbuang sia-sia dan memungkinkan manusia untuk memberikan hasil yang maksimal
dan di waktu yang bersamaan menyediakan relaksasi dan suka cita bagi dirinya
sendiri. Saat ini, banyak hal yang berubah dengan cepat. Dunia telah menjadi
pemukiman global. Perubahan teknologi berlangsung setiap harinya. Oleh sebab
itu sangatlah penting bagi manusia untuk tetap mengikuti perubahan jaman. Hal
ini mungkin terjadi jika anda memiliki rasa ingin tahu untuk terus mempelajari
hal-hal baru. Anda tidak boleh menunda proses pembelajaran. Jika anda menunda
proses tersebut, anda akan mendapatkan diri anda terjebak dalam bidang anda.
Dalam dunia yang kompetitif, banyak orang yang akan mendahului anda. Hal ini
akan meruntuhkan semangat anda dan membuat anda merasa frustasi.
2. Manusia Harus
Mendengarkan Suara Hatinya
Untuk mencapai
kehidupan yang terorganisir, manusia harus mematuhi suara hatinya. Bahkan, poin
ini adalah hukum terpenting dari hukum-hukum yang sudah ada. Jika manusia tidak
mampu mendengarkan suara hatinya, ia tidak akan mampu mengendalikan dan
mengarahkan hidupnya. Perlu dicatat juga bahwa kita tidak pernah bisa
memutuskan apa yang harus dilakukan orang lain. Namun kita bisa mendengar suara
hati kita yang akan memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan. Sekali lagi,
orang tua memiliki peran besar untuk mendorong anak-anak mereka; semakin mereka
dewasa mereka harus mengarahkan kehidupan mereka. Untuk hal ini, orang tua
harus memberikan pengarahan sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana intuisi
mereka bisa menuntun kehidupan mereka. Jika seseorang telah mengembangkan kebiasaanbermeditasi,
akan terasa lebih mudah untuk mendengarkan suara hati. Meditasi juga akan
membawanya menuju kebangkitan spiritual.
3. Energi Harus
Disalurkan
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering menemukan orang tua yang mencegah anak-anak mereka
melakukan hal yang mereka minati. Jika si anak menentang keinginan orang tua
nya , orang tua akan menegurnya dan meminta agar hal tersebut tidak mereka
lakukan lagi. Hal ini mungkin akan berhasil untuk sementara waktu namun jika sering
dilakukan, hal ini akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak. Jika si anak
berada pada rentang usia 14-20 tahun, ia akan memberontak dan melawan ayahnya
secara terbuka. Sebagai contoh, ketika air mendidih, uap dengan dorongan tenaga
kuat akan dihasilkan. Nah, jika tidak ada pelepasan dan air terus mendidih,
akan terjadi ledakan. Intinya adalah jika seseorang memiliki dorongan untuk
melakukan sesuatu, tidak disarankan untuk menekan dorongan tersebut. Menekan
“dorongan tersebut” akan berakibat pada kemunduran kehidupan orang yang
bersangkutan. Hal itu akan merampas kepribadian unik dari orang tersebut.
4. Manusia Harus
Memperoleh Rasa Superioritas (Setidaknya) Dalam 1 Hal
Jadilah ahli
dalam beberapa bidang. Manusia harus memilh pekerjaan sesuai dengan keahliannya,
meskipun seringkali kebebasan untuk memilih pekerjaan tidaklah mungkin. Intinya
adalah pekerjaan apapun yang ia lakukan, ia harus menjadi ahli dalam
pekerjaannya, dan dari situlah ia akan mendapatkan rasa hormat dari
kelompoknya. Keahlian ini harus terus ia miliki sepanjang hidupnya. Sebagai
contoh, mari kita lihat dari bidang akademis. Seorang professor mengajar sebuah
mata pelajaran dalam kelas-kelas tingkat lanjut di sebuah universitas. Ia tidak
hanya harus memiliki pengetahuan yang cukup terhadap mata pelajaran yang ia
ajarkan, ia juga harus mengajar dengan cara yang bisa dipahami murid-muridnya.
Jika para murid menganggap ia bisa mengajar dengan baik, mereka akan
bersemangat untuk hadir dalam mata kuliahnya dan memberikan rasa hormat baginya.
Sang professor akan merasa sangat senang jika ia mengetahui bahwa mata
pelajaran yang ia ajarkan dapat diterima dengan baik dan dihargai.
5. Manusia Harus
Memiliki Kepuasan atas Kebutuhan Sosialnya
Manusia harus
memiliki kehidupan sosial karena ia tidak dapat hidup seorang diri. Kecuali
bagi mereka yang menjauhkan diri dari kehidupan materi dan mencari pencerahan
jiwa; manusia membutuhkan interaksi sosial. Pada jaman dahulu, dalam sistem
keluarga, kebutuhan sosial dapat terpenuhi dengan interaksi antar anggota
keluarga. Namun dengan meningkatnya jumlah keluarga inti, manusia nyaris putus
hubungan dengan interaksi sosial. Di kota-kota besar di tengah padatnya
penduduk, seseorang bisa merasa terisolasi. Ia hidup di tengah-tengah orang
asing. Ia harus memenuhi kebutuhan sosialnya dan menemukan cara untuk
bercengkrama dengan lingkungan sekitarnya. Ia bisa bergabung dengan klub sosial
atau asosiasi dimana ia bisa menghabiskan waktu dan berinteraksi dengan sesama
anggota yang memiliki kesamaan minat. Para orang tua sebaiknya tidak terlalu
mengekang kehidupan sosial anak-anak mereka. Jika mereka melarang anak-anak
untuk bergaul dengan kawan-kawannya, orang tua seharusnya sadar bahwa hal itu
akan menghambat pertumbuhan mereka.
6. Manusia Harus
Menghormati Sesamanya
Pada pandangan
pertama, poin ini nampaknya berhubungan dengan aspek moral kehidupan. Tidak
diragukan lagi, pertanyaan terhadap integritas moral cukup penting namun poin
ini memiliki arti yang lebih mendalam. Seringkali, seseorang merasa
dipermalukan oleh atasannya dan di hadapan rekan-rekan kerjanya. Jika dia terus
dipermalukan di kantor atau di antara teman-temannya; ia akan kehilangan harga
diri. Orang yang mengalami ini tidak saja akan merasa tidak berdaya dan
terganggu, ia akan cenderung tidak menghargai atasannya dan bahkan menggunakan
bahasa yang kasar. Dalam situasi semacam ini, sangat disarankan untuk
mengundurkan diri dari tempat kerja maupun lingkungan meskipun dalam situasi
tertentu hal ini tidak memungkinkan. Sebagai alternatif, ia seharusnya berterus
terang kepada atasannya mengenai perasaan dan bagaimana hal tersebut
mempengaruhi pekerjaannya. Atasannya seharusnya cukup dewasa untuk memahami
bahwa ia harus menghargai bawahannya. Dengan melakukan ini, hubungan antara
atasan dan bawahan akan membaik dan akan tercipta keharmonisan diantara mereka
berdua.
7. Hukum Karma
Poin ini khusus
bagi mereka yang percaya akan adanya hukum karma. Berdasarkan hukum karma,
setiap akibat pasti memiliki sebab. Semua terjadi karena ada yang memulainya
terlebih dahulu. Beberapa orang hidup hingga usia 100 tahun bahkan lebih
sementara yang lain meninggal pada usia muda. Beberapa orang meninggal dengan
cara yang menyakitkan dengan terbaring di rumah sakit karena penyakit serius.
Sebaliknya, ada orang-orang yang meninggal tanpa merasa sakit. Pertanyaan dasar
yang muncul dalam benak seseorang adalah: mengapa terdapat begitu banyak
perbedaan dalam kehidupan manusia? Jawabannya sangat sederhana: karena hukum
karma. Orang memperoleh hasil dari pemikiran serta tindakan mereka di kehidupan
terdahulu. Jika seseorang telah hidup denganjujur, membantu
orang-orang di sekelilingnya; cepat atau lambat ia akan memperoleh imbalannya.
Orang-orang yang memiliki kehidupan yang baik dan nyaman kemungkinan telah
melakukan banyak perbuatan baik semasa hidupnya dulu; dan sebaliknya. Jiwa
bersifat abadi dan selalu ada. Jiwa tidak pernah bisa ditenggelamkan ke dalam
air atau dibakar dengan api. Tujuan utama dari jiwa adalah untuk mencapai tahap
kesadaran diri dan kesempurnaan. Jiwa harus melalui beberapa tahap kelahiran
dan kematian hingga akhirnya jiwa tersebut bisa mencapai tujuan akhirnya.
Namun, jiwa bisa mencapai tujuan akhirnya jika jiwa tersebut tidak lagi
memiliki hasrat, semua urusan-urusan telah dituntaskan dan tidak ada lagi beban
yang ditanggungnya.
8. Harapan dan
Iman
Nasib bukanlah
soal kesempatan; nasib adalah perihal pilihan. Nasib bukanlah sesuatu yang
harus kita tunggu, namun sesuatu yang harus kita capai. Manusia adalah arsitek
dari nasibnya sendiri. Nasib atau takdir merupakan hasil dari tindakan dan
usaha kita. Jika kita mengetahui kejadian-kejadian yang akan kita alami di
tahun mendatang, apa reaksi kita? Kebanyakan dari kita berpikir: kita sudah
mengetahui nasib kita, jadi mengapa kita harus bekerja? Apapun yang kita
lakukan hasilnya akan tetap sama. Jika anda terus bersikap demikian, anda tidak
pernah maju. Tidak akan pernah ada produk baru maupun penemuan baru. Hanya
stagnasi lah yang akan terjadi. Nasib membuat orang menjadi pasif dan
menumpulkan pertumbuhannya. Kita tidak boleh bergantung pada nasib. Kita harus
memahami pentingnya kejujuran dan kerja keras. Seperti kata pepatah: kerja
adalah bagian dari doa. Kerja keras yang disertai kecerdasan dan ketulusan akan
menghasilkan sukses di berbagai bidang.
9. Seni Memberi
Dimanapun kita
tinggal, kita mendapati bahwa ada orang-orang di sekitar kita yang sangat
miskin dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sebagian dari mereka
bahkan tidak bisa makan 2x sehari. Mereka tinggal di rumah yang lapuk. Mereka
tidak memiliki pakaian yang layak untuk dikenakan. Anak-anak mereka terlihat di
lingkungan sekitar kita dan tidak meneruskan pendidikan mereka. Ketika anda telah
berada pada titik dimana anda merasa nyaman, pikirkanlah orang-orang tersebut
yang berjuang susah payah untuk mencari uang demi bertahan hidup. Dalam hal
ini, kita harus menyediakan bantuan bagi mereka dalam bentuk materi maupun
bentuk lain. Beasiswa dapat ditawarkan kepada pelajar yang berasal dari
keluarga miskin. Bantuan juga bisa diberikan untuk perawatan dan biaya rumah
sakit bagi pasien yang miskin. Sebagian dari mereka tidak memiliki tempat
berteduh dan terpaksa tidur di tempat terbuka. Singkat kata, kita bisa
menemukan berbagai macam cara untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Dan
kita harus membantu mereka tanpa pamrih. Mereka yang berkecukupan harus
menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka untuk kegiatan semacam ini.
10. Pengambilan Keputusan
Ada saat
tertentu dalam kehidupan dimana rasanya sulit untuk mengambil keputusan yang
tepat. Hal ini mungkin terjadi karena kita tidak memiliki semua informasi yang
kita butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat. Alasan lain ialah karena kita
kurang berhati-hati dalam menghadapi situasi atau masalah tersebut. Faktor lain
yang mungkin berujung pada kesalahan dalam
pengambilan keputusan adalah kita merasa tidak sabaran sehingga kita membuat
keputusan yang tergesa-gesa. Pada saat yang bersamaan, kita harus menganalisa
dengan objektif penyebab kegagalan kita.
Analisis objektif semacam ini akan membantu kita dalam usaha kita ke depan.
Kita harus memastikan bahwa kesalahan yang kita lakukan tidak terulang kembali.
Pengalaman masa lalu seharusnya menjadi bekal untuk kesuksesan kita di
masa depan. Antusiasme dan minat yang lebih besar menjadikan kesalahan kita
sebagai batu loncatan untuk kesuksesan di masa mendatang.
Langganan:
Postingan (Atom)